Rasanya masih sama ya..
... Bingung dan Gak tahu harus apa?
Respon pertama "Tuhan sedang bercanda lagi" Tapi, lebih dari itu... "Tuhan tidak sedang bercanda, karena ini seserius itu"
Pernahkah membayangkan berada dalam satu tim bersama orang yang menginginkan posisimu, menginginkan jadi penggantimu bahkan menginginkan kamu mati?
Yups, saya berada dalam posisi itu,...
Setelah 3 tahun berusaha bangkit, berusaha pulih dan masih proses pendampingan mental maupun spiritual hanya beberapa detik semua seakan memaksa menyeretku kembali pada masa gelap..
Saya tertawa kencang banget, kayak kok lucu siy.... Orang ini menghilang setelah membuat huru hara dan Tuhan dengan entengnya memberikan satu momen kami harus bersama hahahhahah...
Kayak, begitu banyak kemungkinan yang ada, tapi kok kemungkinan ini yang tercipta... kenapa probabilitasnya besar banget hahahha..
Akhirnya pecah tangisku, setelah saya tidak tahu harus merespon bagaimana...
masih jelas mengingat dengan detail "tangisan anak ma, jangan meninggal" lebih dari satu kali saya mengalami henti nafas.
Masih ingat dengan jelas setengah 3 subuh saat bangun shalat tahajud, 5 jari kananku tetiba bernanah.
Masih ingat juga setengah 3 sore, 5 jariku tetiba berdarah seperti di silet.
Masih ingat ketika bangun subuh, ada di satu momen muncul benjolan sebesar kelereng besar di leher sebelah kanan, dan benjolan itu jalan
Masih ingat bagaimana paniknya saya ketika bersiap menjadi pembicara "saya mengalami pendarahan seperti orang yang mengalami keguguran"
Masih juga saya mengingat tetiba muntah darah 5 menit menjadi narasumber acara.
Masih ingat bagaimana suami, keluarga panik melihat saya nafas satu2...
sudah puluhan Dokter, psikolog, dan Ahli Agama yang kami datangi... jangan tanya berapa ratus juta untuk proses pemulihan ini (seakan semua gelap, hidup pun seperti hanya menunggu sampai kapan bertahan)
Rintihan doa, rintihan tangis terus terjadi...
Setelah saya renungkan, ternyata saya tidak takut mengalami itu semua lagi,
tapi saya mengalami penyesalan kenapa saya membiarkan ini terjadi, dengan membuka pintu rumah untuk dia yang mengaku sahabat. (makanya ca, jangan trust default, semua orang punya topeng dan memakai topeng itu).
Karena kesalahan itu akhirnya dia memimpikan menjadi saya, dan menjadi bayang2 saya. Terbukti sekarang pun dia masih menjadi ekor.
Pujian "mbak kamu punya suami baik banget, anakmu lucu, keluargamu ideal banget, aku kagum sama kamu bisa pede berbicara di depan umum bla bla... " Lah kok dia menginginkan hal itu ...
Seperti itulah... Mbak satu itu.
Saya sudah berusaha pulih dengan tidak menjadikan dia "the one" memilih melanjutkan studi supaya otak terus berpikir eh kok dalam beberapa detik semua seakan menyeretku lagi dalam kumbangan yang sama.
Tuhan tidak sedang bercanda.... tapi saya tidak pernah takut dengan apa yang akan terjadi, saya yakin Tuhan sudah menyediakan cadangan nyawa untuk saya.
Ok mbak, let and see sepertinya Tuhan ingin menunjukkan kepada kamu bahwa "orang yang tidak salah tetap sehat dan baik2 saja walaupun sudah kamu sakiti seperti itu".
Setelah saya menuliskan ini, saya jauh merasa sudah bisa memvalidasi perasaan ini.
Tapi pengen nulis pesan "mbak, pasti kamu membaca tulisan ini... saya mau mengucapkan selamat jadi ekor, dan kamu tidak akan pernah menjadi cahaya karena Cahya hanya satu".
Ini bukan hanya rebutan cowok... lebih dari itu mbak, kamu mau merampas suami dan ayah dari keluarga kecil, mbak kamu tidak akan pernah bisa menjadi saya dengan peran istri, dan kamu tidak akan pernah menjadi saya sebagai seorang ibu dari dua anak2ku.. oia dan kamu tidak akan pernah menjadi Caca yang seutuhnya...
Saya sudah memaafkan kamu, jauh sebelum kamu meminta maaf... tapi ingatlah Tuhan sedang tidak bercanda dengan Kita karena Tuhan ingin memperlihatkan bahwa kekuatan Doa tidak pernah kalah.
Welcome dalam circleku hahahhaha.... tapi kamu tidak akan pernah menjadi saya... Catat itu.
Komentar
Posting Komentar