Singkat cerita, Rabu malam 16 oktober 2024 Mbak Mira selaku Korwil MAFINDO Malang Raya menelpon (tumben-tumbennya hp berada dekat jangkauan jadi telpon langsung terjawab) Mbak Mira meminta bantuan teman- teman wilayah Mojokerto dan Surabaya untuk menjadi fasilitator di kegiatan Akademi Digital Lansia kota Malang. Diskusi dan penentuan tim akhirnya yang berangkat fasilitator yang dekat dengan Malang dan dua dari Mojokerto.
Jumat siang kami berangkat dari Mojokerto, (antara berangkat dan tidak karena tetiba kondisi tenggorokan saya tambah parah. (sudah ke dokter THT dan hasilnya pita suara luka). Tapi akhirnya jam 2 siang kami tetap berangkat dan sampai di Malang menjelang Maghrib dan beberapa hotel sudah penuh. Setelah muter-muter akhirnya dapat hotel di daerah Sulfat.
Kondisi saya sudah semakin "parah" batuk tidak berhenti bahkan sampai sesak. Sudah minum obat, dan menjaga makanan. huft, ternyata kondisi badan tidak bisa kompromi tiba-tiba saya batuk sampai muntah-muntah berkali-kali hingga yang keluar benda warna hitam dan berbentuk hewan.
Setelah itu keadaan saya membaik dan bisa tidur. pagi harinya bersiap ke lokasi acara.
Ada 10 kelompok yang dibagi sesuai jumlah fasilitator. oia peserta dari komunitas Lansia yang diundang oleh dinas sosial kota Malang dan MAFINDO Malang.
Kegiatan ini jadi pengalaman pertama saya setelah bertahun-tahun gantung map fasilitator. (kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Mafindo Mojokerto saya menjadi pic kegiatan namun tetap punya sertifikat sebagai fasilitator).
5 menit sebelum acara tetiba saya batuk dan sampai berdarah (tetiba obat yang saya makan nyangkut menutupi tenggorokan, sepertinya karena saya memaksa mengeluarkan obat itu akhirnya membuat tenggorakan saya berdarah). But show must go on. saya tetap menjadi fasilitator, tetap diskusi dengan mbah-mbah. Alhamdulillah walaupun suara saya kurang maksimal tapi peserta paham dan tidak segan untuk berdiskusi..
salah satu alasan mengapa saya mau tetap jadi fasilitator walaupun keadaan yang kurang fit karena ingin tahu seperti apa mbah-mbah di kota besar, ingin tau karakteristik mbah dari kota Malang terhadap aktivitas menggunakan media sosial.
Mbah-mbah antusias bahkan mau untuk berbagi pengalaman dan bercerita aktivitas menggunakan hp. bangun tidur yang dipegang hp, membuka grup whatsapp untuk menyapa teman kelompoknya.
Gimana peredaran hoaks di grup mbah-mbah? jawabannya admin grup whatsapp gercep untuk menghapus ataupun memberikan penjelasan terhadap informasi yang diedarkan di grup.
Sejauh ini kami aman dari hoaks, damai - damai saja mbak, tidak terpengaruh hoaks.
Tapi kalau penipuan, sering banget mbak. gimana ya cara kerja penipuan itu mbak?
saya pun menjelaskan penipuan digital, contohnya seperti apa dan juga cara kerja penipuan ini.
Komentar
Posting Komentar