Langsung ke konten utama

Bukan Hipnotis

 Bukan Hipnotis (1) 




Beberapa waktu marak telpon dari orang tidak dikenal yang mengatakan "keluarga kamu kecelakaan dan saat ini dirawat di rumah sakit" ataupun telpon yang mengatasnamakan aparat keamanan yang mengabarkan bahwa salah satu anggota keluarga diamankan di kantor polisi. Kadang respon yang menerima informasi tersebut langsung mengiyakan apa yang dikatakan pelaku, bahkan ketika pelaku mengarahkan penerima informasi untuk mengirimkan sejumlah uang dilakukan juga. 

Dan konon, katanya penerima informasi terkena hipnotis dan menyebarlah informasi bahwa saat ini marak terjadinya hipnotis lewat telpon. Oow ternyata itu bukanlah hipnotis tapi termasuk dalam social enginering.

So, social enginering atau dikenal sebagai rekayasa sosial merupakan teknik manipulasi yang memanfaarkan kesalahan orang lain untuk mendapatkan akses informasi pribadi dan juga barang kepunyaan. Kesalahan seperti apa? ketika korban memberikan data sensitif maka itu menjadi kesalahan yang akan dimanfaatkan oleh pelaku. Misalnya saja, data pribadi seperti nama lengkap, ataupun juga identitas lainnya..

Apakah korban dari social enginering ini acak? jawabannya tidak tuan...

Karena pelaku sudah melakukan beberapa langkah sebelum melakukan rekayasa sosial ini.




Langkah pertama, mencari tahu, ya kepo - kepo gitu deh tentang informasi latar belakang calon korban.


 

Kedua, pelaku akan bergerak mendapatkan kepercayaan dari calon korban dengan memberikan stimulus atau rangsangan agar korban memberikan data informasi yang sensitif. lalu mereka akan bergerak ... 

Rekayasa Sosial ini sangat berbahaya karena bukan dari kerentanan perangkat lunak, atau kesalahan sistem operasi namun karena kesalahan dari manusia itu sendiri.


Serangan rekayasa sosial hadir dalam berbagai bentuk dan dapat dilakukan di mana saja yang melibatkan interaksi manusia." Jadi Kita harus hati-hati. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Berteman dengan stress? wajar ga siy?

  Stress ? wajar ga siy? Buka tiktok eh fypnya tentang stress, butuh healing... dan generasi Z sering mendapat klaim mudah kena mental, mudah stress dan cap lainnya... nah artikel kali ini akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul ketika membahas tentang stress. Pertanyaan pertama... Stress itu normal ga siy? .. tentu saja normal.. semua orang pasti memiliki stress dan bahkan mungkin saat membaca tulisan ini teman- teman sjawabannyaedang stress.. karena stress merupakan kondisi individu yang mengalami  ketidakseimbangan antara harapan dan juga kenyataan dan juga stress bisa berarti sebagai reaksi individu dari perubahan dan juga tekanan yang dialami.  Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, Stress tidak wajar saat terlalu berat, dan durasinya lama.  Pertanyaan kedua,.. Apa saja pemicu stress?  ... Trigger tiap orang terhadap stress berbeda-beda namun yang pasti saat individu mengalami tekanan, mengalami ketidaknyamanan karena per...

Rekayasa sosial bukan hipnotis (3)

   Manipulasi individu memiliki kemiripan dengan rekayasa sosial, bahkan mungkin dapat dikatakan perbedaannya setipis tisu dibagi dua.  Bedanya dimana? hanya pada kegiatan manipulasinya, dimana rekayasa sosial memiliki tujuan memanipulasi individu agar dapat membagikan informasi yang seharusnya tidak dibagikan, mengunduh perangkat lunak yang tidak dipercaya ataupun juga mengklik situs website yang tidak seharusnya di klik.  Umumnya rekayasa sosial untuk mendapatkan informasi penting terkait data pribadi ataupun nomer rekening dan memiliki fokus pada cuan.  Rekayasa sosial umumnya menggunakan taktik psikologis dengan menimbulkan rasa takut pada target. Misalnya saja pemberitahuan dari orang tidak dikenal mengenai kartu kredit anda sudah jatuh tempo, jika tidak dibayar segera akan ada sanksi. Selain itu juga, rekayasa sosial memanfaatkan sisi baik dari target yaitu dengan tindakan butuh bantuan dari target sehingga target akan mememnuhi kebutuhan pelaku. Misalnya ...