September Tahun 2023, kita dihebohkan dengan berita anak SD yang menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya. Siswa SD kelas 2 mengalami kebutaan karena kakak kelas menusuk matanya. Kok bisa terjadi ? Berita ini seperti menyadarkan kita bahwa perundungan ada di sekitar kita.
Bahkan menurut Menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), terdapat 30 kasus bullying alias perundungan di sekolah sepanjang 2023. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 21 kasus. 30 kasus ini yang sudah ditangani oleh pihak berwajib dan tentu saja tidak menutup kemungkinan kasus- kasus perundungan lainnya terjadi namun belum ataupun luput untuk dilaporkan.
Beberapa waktu lalu, kita kembali dihebohkan kasus perundungan yang terjadi di salah satu sekolah internasional di Jakarta. Kasus ini semakin heboh karena salah satu terduga pelaku adalah anak selebritis terkenal di Indonesia.
Kasus bullying atau perundungan ini agaknya susah untuk dihilangkan bahkan seperti menjadi budaya dalam kehidupan anak remaja. Lalu, kenapa perundungan bisa terjadi? jawabannya tentu banyak faktor namun salah satu faktor utama adalah ingin diakui, sebagai aktuliasasi diri untuk menjadi nomor satu dalam lingkungan. Tidak dapat dipungkir ketika menggunakan kekuatan maka pelaku akan mendapat validasi eksternal dari lingkungan.
Awalnya saya berpikir kasus perundungan ini biasa terjadi di sekolah ataupun lingkungan yang jauh di kota sana, tapi itu salah. Beberapa hari lalu, saya mendapatkan kabar dari salah seorang sahabat yang anaknya menjadi korban perundungan.
Ketika membaca informasi tersebut, saya sempat berpikir mungkin perundungan seperti di cubit ataupun dipukul oleh teman sekolahnya. Just FYI anak sahabat itu berumur 5 tahun dan usia TK. Pikiran saya hanya pukulan seperti selayaknya anak TK yang berantem karena rebutan mainan.
Ternyata anak teman saya mengalami perundungan yang sadis... Sadis, karena anak sekecil itu diangkat dan dibuang kedalam tempat sampah yang terbuat dari semen, anak sekecil itu harus berhadapan dengan pelaku yang berusia sekitar 8-9 tahun, tidak hanya itu bahkan korban hampir saja mengalami pelecehan seksual... Seketika saya lemes, dan shock kok bisa anak usia SD melakukan perbuatan seperti.
Dari kasus itu, ternyata perundungan dapat terjadi dimanapun, tidak hanya di kota bahkan juga bisa terjadi di desa. Dan, siapapun bisa menjadi korban dari perundungan.
Lalu, kalau ada keluarga, teman ataupun anak yang menjadi korban.. kita bisa apa?
Pertama, kita harus menjadi pendengar yang baik. Karena korban perundungan umumnya tidak dapat bercerita karena adanya rasa malu ataupun kecewa pada diri sendiri.
Kedua, setelah mendengarkan korban bercerita kita harus memberikan apresiasi katakan dia hebat, katakan dia sudah tepat dan kita tidak sepakat dengan pelaku.
Ketiga, katakan kepada korban.. Dia tidak sendiri, ada aku untuk kamu
Keempat, tidak ada salahnya kita konsultasi dengan profesional seperti psikolog.
Ingat, perundungan yang terjadi bukan hanya karena faktor pelaku tapi juga faktor lingkungan yang mendukungnya. So, hadirlah secara utuh.
Note : Ilustrasi pribadi
Komentar
Posting Komentar