Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Berkomentar atau mendengarkan

  Sumber : Google Apa yang pertama kali terlintas saat melihat Gambar diatas? Pertanyaan sederhana namun cukup menggugah rasa, apakah kita sadar ada hati yang seharusnya kita jaga saat berkomunikasi? maksudnya gimana?  pasti pernah berada di moment "makjleb" saat berkomunikasi dengan orang lain, makjleb saat mendengarkan respon dari lawan berbicara kita, dimana kalimat yang diutarakan sedikit atau mungkin banyak menyakitkan sehingga seharusnya kalimat itu tidak terucap. sebagai contoh, saat pertama kali menulis buku dan akhirnya kami berhasil menerbitkan buku tersebut, tentu saja kami bersuka cita dengan euforia itu walaupun jujur (terselip) insecure yang cukup besar. Pada satu moment, kami berdiskusi mengenai tulis menulis dengan dua penulis buku yang sudah sepuh, dan telah beberapa kali menulis buku. Salah satu penulis itu bertanya "berapa lama kalian menyelesaikan buku ini? sayapun menjawab 10 bulan bu. Dan tau respon dia dan temannya menertawakan sinis dan bilang kam...

Short Cut Mental : Penebang Tulip Tinggi

  Short Cut Mental : Penebang Tulip Tinggi “ People Throw Rocks at things that shine” Taylor Swift   Kita butuh pengakuan dan apresiasi atas pencapaian yang sudah kita lakukan dan merayakannya bersama. Namun pernah dan pasti pernah mengalami kenyataan kesuksesanmu seolah menjadikannya sebagai sasaran kritik, gossip ataupun sabotase. Ada ungkapan di negara Jepang "paku yang mencuat akan dipalu" atau "bunga tulip yang tinggi akan dipotong agar sejajar dengan sekitarnya". Pernah di posisi sedang berkembang, sedang proses belajar dan seringkali perilaku itu menonjol tanpa disadari. Lah yang sadar orang lain, entah kawan bermain atau kawan setim. Sumber : Google Fenomena “Tall Poppy Sindrome” adalah sikap individu atau masyarakat yang membenci, tidak suka, mengecualikan bahkan mengkritisi serta mengucilkan individu lain karena kesuksesan dan prestasi yang dimilikinya. Fenomena ini memperlihatkan bahwa individu lain bisa jadi tidak senang karena kesuksesan yan...

“Sugar Coating : Diabetes Kata”

  Sugar Coating : Diabetes Kata Mengenal istilah sugar coating , beberapa waktu lalu istilah ini booming dan mulai banyak yang membahasnya, bahkan seorang teman mengirimi saya postingan tanpa pengantar, hanya postingan berisi sugar coating . Respon saya ketika itu “udah eneg dengan abang-abang lambe”. Yups, sugar coating mirip dengan “abang-abang lambe”. Sesungguhnya dalam berkomunikasi diperlukan kalimat “pemanis”, namun disatu sisi “pemanis” ini bisa merusak interaksi sehat. Sama seperti kelebihan gula dalam darah dapat menimbulkan penyakit. Lalu, sugar coating itu apa? Apa bedanya sugar coating dan white lie ? Sugar coating merupakan perilaku bertutur kata yang bertujuan menyampaikan suatu pendapat/kritik yang dibalut dengan kalimat manis. Mirip dengan “kebohongan putih”. Misalnya, sebelum perlombaan teman meminta pendapat terhadap performanya yang kurang maksimal, tapi karena takut mentalnya down, kamu malah berkata perfomanya sudah bagus. Akhirnya kalimat pujian ...