Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Teman: Kok Menusuk dari Belakang?

  Melihat dari gambar diatas.. pasti teman-teman sudah bisa menebak artikel kali ini akan membahas apa. yups bener banget, izinkan saya menulis mengenai backstabbing atau dalam bahasa indonesia diartikan sebagai menusuk dari belakang. Mungkin saat membaca artikel ini, teman-teman sedang merasakan atau pernah merasakan mengalami perasaan kecewa pada teman ataupun seseorang yang dipercaya karena pengkhianatannya. backstabbing merupakan perilaku seseorang yang melakukan pengkhianatan dengan merusak pertemanan. umumnya orang ini berperilaku manis di depan dan sangat jahat dibelakang. Atau bisa disimpulkan perilaku orang bermuka dua. Backstab biasanya dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, dan umumnya individu tersebut sangat pintar dalam menyembunyikan niat jahatnya dan melegalkan segala sesuatu untuk mencapai sesuatu yang dia inginkan. individu pelaku backstabbing dikenal sebagai backstabber. manis di depan, bisa memeluk di depan namun di belakang bisa jadi dia berencana dan bahkan menu...

BTS seminar Ai dan Disinformation

 27 Juli 2023  Cerita ini belum tentu usang walaupun sudah terlewat beberapa bulan... Sudah tertulis di draft tapi belum sempat, atau lupa untuk memposting.  Cerita kali ini bukan mengenai AI dan disinformasi. Tapi saya mau menyimpan memori perjalanan dan tantangan emak 2 anak yg masih balita..  Seminar kali ini, Anak-anak ditemenin papap dan titi (titi adalah mbah uti).  Pagi hari setelah menyiapkan sarapan dan makan siang untuk bocils, saya pun berangkat ke Surabaya tentu saja di antar papap, bocils dan titi.  Seminar kali ini berbeda, karena setelah di antar saya pun ditinggal. Anak-anak pulang kerumah. Dan pertama kalinya jadi pembicara tanpa di temenin papap 😅😅😅 kagok siy, biasanya kalau ada pertanyaan pasti bisa diskusi via chat. Saat itu saya benar-benar "sendiri". Anak-anak gmn? Saya mengirimkan teks ini, papap menjawab aman..  Pertanyaan ini sy ulang setiap 10 menit kecuali giliran sy presentasi.  Dan jawabnya selalu aman, sudah makan ...

Tuli dan Literasi Media

  Penulis: Cahya Suryani Editor: Vinanda Reviewer: Heni Mulyati Perkembangan Era Digital Saat ini kita berada dalam era digital ketika hampir semua kegiatan dilakukan menggunakan media digital. Perubahan aktivitas masyarakat ini mengalami peralihan dari media konvensional ke media baru. Data terbaru dari Hootsuite Januari 2023 pengguna internet di Indonesia sebanyak 212,9 juta dan mengalami peningkatan sebesar 10 juta dari data tahun 2022. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengakses internet dan secara tidak langsung aktivitas dalam menggunakan internet ini dapat memengaruhi pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Sehingga dibutuhkan keterampilan literasi media untuk semua individu tanpa kecuali. Perkembangan teknologi dan media yang semakin pesat secara tidak langsung turut memberikan tantangan bagi masyarakat, termasuk Tuli. Tuli termasuk kelompok masyarakat yang sudah memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Misalnya penggunaan ...

Ruang Digital Dan Lansia

  Penulis: Cahya Suryani Editor: Vinanda Reviewer: Heni Mulyati Gambaran Lansia dan Dunia Digital Pandemi Covid-19 yang terjadi telah membawa sebuah peradaban baru bagi manusia. Perubahan terjadi, ketika adaptasi lingkungan serta adaptasi individu dibutuhkan dalam menyikapi krisis yang terjadi. Tidak hanya sehat secara jasmani namun juga sehat secara psikis. Pemerintahan setiap negara memberlakukan pembatasan sosial dan meminta masyarakat melakukan segala aktivitas dari rumah mulai bekerja, belajar, dan beribadah pun dilakukan dalam rumah. Dampak dari perubahan ini secara tidak langsung membentuk interaksi digital. Sebenarnya interaksi digital bukan sebuah kegiatan baru, sebelumnya pun masyarakat sudah banyak yang menggunakan digital sebagai alat berinteraksi. Namun saat pandemi Covid-19 interaksi digital menjadi sebuah kegiatan utama. Segala aktivitas berubah menjadi digitalisasi. Dampak perubahan ini dirasakan oleh semua kalangan tidak terkecuali lansia. Lansia menurut WHO dibagi...

Pengetahuan Kok Palsu?

Penulis: Cahya Suryani Editor: Vinanda Reviewer: Heni Mulyati Pernahkah kita mengecek beranda media sosial kita? Berapa banyak teman di media sosial kita yang membagikan informasi? Media sosial ramai dengan berbagai unggahan makanan, promosi jualan, bahkan informasi. Informasi yang dibagikan pun beragam, informasi terkait perkembangan Covid-19 hingga informasi remeh temeh yang belum jelas kebenarannya. Siapa yang bisa menolak dengan pernyataan “masyarakat Indonesia terkenal dengan perilaku berbaginya”? Konteks berbagi merupakan sebuah perilaku lumrah di kalangan kita. Kehidupan bertetangga rasanya kurang afdol kalau tidak ada kumpul-kumpul berbagi cerita dan kudapan. Kebiasaan berbagi “kudapan” ini juga terbawa di kehidupan bermedia sosial kita. Hampir setiap hari beranda media sosial ramai dengan unggahan berbagi “kudapan” versi online, gurihnya informasi yang berbalut informasi mimpi, manisnya informasi hoaks, dan berbagai unggahan lainnya. Budaya Berbagi dan Kroscek Tidak ada yang s...

Berkomentar atau mendengarkan

  Sumber : Google Apa yang pertama kali terlintas saat melihat Gambar diatas? Pertanyaan sederhana namun cukup menggugah rasa, apakah kita sadar ada hati yang seharusnya kita jaga saat berkomunikasi? maksudnya gimana?  pasti pernah berada di moment "makjleb" saat berkomunikasi dengan orang lain, makjleb saat mendengarkan respon dari lawan berbicara kita, dimana kalimat yang diutarakan sedikit atau mungkin banyak menyakitkan sehingga seharusnya kalimat itu tidak terucap. sebagai contoh, saat pertama kali menulis buku dan akhirnya kami berhasil menerbitkan buku tersebut, tentu saja kami bersuka cita dengan euforia itu walaupun jujur (terselip) insecure yang cukup besar. Pada satu moment, kami berdiskusi mengenai tulis menulis dengan dua penulis buku yang sudah sepuh, dan telah beberapa kali menulis buku. Salah satu penulis itu bertanya "berapa lama kalian menyelesaikan buku ini? sayapun menjawab 10 bulan bu. Dan tau respon dia dan temannya menertawakan sinis dan bilang kam...

Short Cut Mental : Penebang Tulip Tinggi

  Short Cut Mental : Penebang Tulip Tinggi “ People Throw Rocks at things that shine” Taylor Swift   Kita butuh pengakuan dan apresiasi atas pencapaian yang sudah kita lakukan dan merayakannya bersama. Namun pernah dan pasti pernah mengalami kenyataan kesuksesanmu seolah menjadikannya sebagai sasaran kritik, gossip ataupun sabotase. Ada ungkapan di negara Jepang "paku yang mencuat akan dipalu" atau "bunga tulip yang tinggi akan dipotong agar sejajar dengan sekitarnya". Pernah di posisi sedang berkembang, sedang proses belajar dan seringkali perilaku itu menonjol tanpa disadari. Lah yang sadar orang lain, entah kawan bermain atau kawan setim. Sumber : Google Fenomena “Tall Poppy Sindrome” adalah sikap individu atau masyarakat yang membenci, tidak suka, mengecualikan bahkan mengkritisi serta mengucilkan individu lain karena kesuksesan dan prestasi yang dimilikinya. Fenomena ini memperlihatkan bahwa individu lain bisa jadi tidak senang karena kesuksesan yan...

“Sugar Coating : Diabetes Kata”

  Sugar Coating : Diabetes Kata Mengenal istilah sugar coating , beberapa waktu lalu istilah ini booming dan mulai banyak yang membahasnya, bahkan seorang teman mengirimi saya postingan tanpa pengantar, hanya postingan berisi sugar coating . Respon saya ketika itu “udah eneg dengan abang-abang lambe”. Yups, sugar coating mirip dengan “abang-abang lambe”. Sesungguhnya dalam berkomunikasi diperlukan kalimat “pemanis”, namun disatu sisi “pemanis” ini bisa merusak interaksi sehat. Sama seperti kelebihan gula dalam darah dapat menimbulkan penyakit. Lalu, sugar coating itu apa? Apa bedanya sugar coating dan white lie ? Sugar coating merupakan perilaku bertutur kata yang bertujuan menyampaikan suatu pendapat/kritik yang dibalut dengan kalimat manis. Mirip dengan “kebohongan putih”. Misalnya, sebelum perlombaan teman meminta pendapat terhadap performanya yang kurang maksimal, tapi karena takut mentalnya down, kamu malah berkata perfomanya sudah bagus. Akhirnya kalimat pujian ...

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Awas Julid....

 Julid gaya baru, dari judulnya aja artikel ini sudah pasti ketebak akan membahas mengenai julid masa kini. Teknologi yang berkembang terus menerus saat ini tidak dapat dipungkiri memberikan pengaruh pada gaya berkomunikasi kita, dan tentu saja saat kita berkomunikasi tidak mungkin tanpa ada perilaku julid. Sebelum lebih jauh membahas ini, kita harus paham dulu arti katanya.  KBBI online memberikan arti kata julid sebagai iri dan dengki.  Ju.lid ⇢ Tesaurus a   cak   iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, biasanya dilakukan dengan menulis komentar, status, atau pendapat di media sosial yang menyudutkan orang tertentu. Dulu, kita hanya mengenal kata nyinyir.. ih orang itu nyinyir banget deh. KBBI online memberikan arti kata nyinyir sebagai nyenyeh nyi.nyir ⇢ Tesaurus a   mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet:   nenekku kadang-kadang --, bosan aku mendengarkannya Dari dua kata julid dan nyinyir, kalau kita membahas dalam konte...