Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Warga Desapun kena hoaks

  “Hoaks adalah ketidakbenaran yang sengaja dibuat-buat untuk disamarkan sebagai kebenaran” ~ Curtis D. MacDougall ~ Perjalanan edukasi kali ini dilakukan di sebuah perkumpulan ibu-ibu muda di desa Pare, Kediri Jawa Timur.  Ingat banget, pertanyaan orang-orang yang disampikan kepada kami, kok mau toh susah-susah edukasi sampe ke desa? kok mau toh susah-susah nulis materi, menyesuaikan materi dan sampai pertanyaan kok mau mengeluarkan duit pribadi untuk penelitian?  Jawabannya hanya satu siy, karena senang melihat orang lain antusias mendapatkan informasi dari kami. Kenapa kami? karena kegiatan ini tidak hanya saya lakukan seorang diri tapi juga bersama suami dan anak. Yups, dua bocil ikut kemanapun kami pergi.  sepertinya introductionnya udah cukup... (berbalut curhat heuheu).  Sekarang saya mau menceritakan pengalaman kami bertemu ibu-ibu muda. Acara edukasi yang awalnya hanya dijadwalkan paling lama setengah jam, eh ternyata terlaksana hingga sejam lebih...

Perspektif Psikologi : Film Mantan tentara anak Muslim dan Kristen Ambon yang jadi duta damai - BBC Indonesia

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Om swastiastu , Namo buddhaya, Salam kebajikan . Rahayu Rahayu... pertama - tama saya mengucapkan terima kasih kepada teman- teman Gusdurian mojokerto yang sudah berkenan mengajak saya dalam kegiatan diskusi ini. Perkenalkan kembali saya cahya suryani, atau biasa di sapa caca.  Saya akan mulai dengan pertanyaan sederhana …. Mengapa mereka menyesal ? Satu kalimat menarik terucap dari Ronald Regang "Seandainya waktu bisa diputar".  Kenapa kalimat penyesalan ini terucap? jawabannhya, karena mereka menyadari bahwa informasi yang diterima sama. Kelompok Agas maupun kelompok Jihad menerima informasi negatif yang sama. Kenapa begitu? Tentu saja karena ada prasangka yang bermain didalam kedua kelompok ini. Prasangka bahwa kelompok A jahat, ingin membunuh kelompok saya, begitu juga prasangka dari kelompok B juga seperti itu. Mereka asyik dengan dunia prasangka tanpa ada klarifika...

Posting, klik Share = Matinya Kepakaran

  Tulisan ini sudah tayang https://duta.co/posting-klik-share-matinya-kepakaran Posting, klik Share = Matinya Kepakaran Teknologi yang terus berkembang secara pesat membentuk sebuah peradaban baru di kehidupan manusia. Dimana peradaban yang terbentuk dapat memberikan dua warna kehidupan, sisi baik dan sisi buruk. Sebuah peradaban baru dapat muncul dikarenakan sebuah kebudayaan. Sedangkan kebudayaan berisi kebiasaan manusia yang terjadi secara terus menerus. Munculnya teknologi dapat membentuk sebuah peradaban baru, penggunaan ponsel pintar secara terus menerus yang membudaya. Dimana pengguna ponsel pintar terbiasa menggunakannya untuk bermain game, jual beli online dan berjejaring di media sosial (berkomunikasi). Artikel ini berfokus pada kebiasaan pengguna media sosial. Platform media sosial yang populer di Indonesia adalah facebook, twitter dan instagram.  Pada awal mulanya media sosial digunakan untuk menjalin komunikasi, menjaga hubungan dengan teman yang lama, bahkan ...