Source Google |
Benar atau salah.. artikel ini
tidak bermaksud untuk menghujat, atau menyatakan dukungan mengenai ramainya
pemberitaan mengenai perusahaan Djarum yang mengeluarkan statment akan berhenti
mengadakan audisi pencarian bakat atlit Bulu tangkis pada tahun 2020. Keputusan
dari PB Djarum ini masuk di ambil usai Komisi perlindungan Anak Indonesia
menilai ajang yang di selenggrakan oleh PB Djarum untuk mempromosikan merek
Djarum yang identik dengan produk rokok (https://nasional.kompas.com/read/2019/09/10/06234511/polemik-pb-djarum-vs-kpai-yang-berujung-stop-audisi?page=all
)
Source : Google |
Polemik di media sosial bergejolak,
saat Direktur Program Bakti olahraga Djarum Foundation mengadakan Jumpa pers
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston di purwokerto. Salah satu
poin jumpa pers tersebut adalah untuk mengumumkan bahwa tahun ini merupakan
tahun terakhir PB djarum mengadakan audisi pencarian bakat, sebagai tanggapan
atas pernyataan KPAI.
Saat seri pertama Audisi Bulu
Tangkis PB Djarum di di Bandung, 28-30 Juli lalu, Komisioner KPAI bidang
Kesehatan dan NAPZA, Sitty Hikmawatty, menyatakan, kegiatan audisi beasiswa
bulu tangkis Djarum Foundation termasuk dalam bentuk eksploitasi anak secara
terselubung. Sitty menyatakan, kegiatan yang melibatkan anak-anak dan
disponsori oleh industri rokok merupakan termasuk bentuk eksploitasi anak
secara terselubung. Kala itu, KPAI lantas meminta Djarum Foundation untuk
segera menghentikan kegiatan audisi yang masih akan dilaksanakan di beberapa
kota selain Bandung (https://nasional.kompas.com/read/2019/09/10/06234511/polemik-pb-djarum-vs-kpai-yang-berujung-stop-audisi?page=all
)
Source : google |
Benar atau salah... kembali
artikel ini ditulis bukan untuk tujuan menghakimi, menyatakan pendapat benar
atau salah tapi mencoba membedahnya dari sisi psikologi komunikasi. setelah
perwakilan PB Djarum menggelar konferensi pers, saat itu dunia media sosial
langsung ramai, dunia twitter langsung penuh dengan tagar #bubarkan KPAI
#savepbdjarum #bubarkanlenteraanak dan masih banyak tagar-tagar lainnya. Di facebookpun
sudah tiga hari ini ramai dengan postingan yang pro dan kontra terhadap dua
lembaga ini. Pemberitaan di media konvensionalpun juga turut meramaikan dengan
judul beraneka ragam.
Kembali pada fokusnya.. artikel
ini akan melihat dari sudut pandang psikologi komunikasi. polemik yang terjadi
di antara individu yang menyatakan mendukung langkah KPAI atau pendukung yang mendukung
PB Djarum ranahnya masuk pada sisi emosional.
Pertama ... Djarum .. siapa toh
yang tidak mengenal merek ini. Penulis pun ketika sudah lama tidak
bersinggungan dengan perokok, ketika kasus ini mencuat dan saat penulis berada
di depan etalase rokok langsung melirik pada jejeran Rokok yang bungkus kotak
warna merah maroon Djarum super. Labelling kata Djarum identik dengan
produk rokok, bagaimanapun seseorang berkilah bahwa Djarum bukan hanya produk
rokok namun pada kenyataannya masyarakat mengenal Djarum sebagai salah satu
merk rokok. branding iklan rokok sudah menyatu dalam pikiran masyarakat negeri +62. ketika iklan dengan tokoh jin menawarkan 3 permintaan, maka individu yang melihat iklan langsung ingat pada produk rokok Djarum 76.
Penulis mencoba membedah ini dari sisi teori interaksi simbolik ya gaes.
Source : google |
Langkah awal, membedah makna
komunikasi, komunikasi merupakan proses pembentukan makna melalui pesan verbal
maupun non verbal, dimana makna tersebut dapat di pahami apabila ada
kesepakatan antara kedua belah pihak. Leres nopo mboten? (benar kan?) langkah
selanjutnya apa toh hubungan komunikasi dengan teori interaksi simbolik? Hayuks
disimak dulu penjelasan berikut ini. Teori interaksi simbolik digagas oleh
Goerge Herbert Mead, dimana teori ini menekankan pada peran komunikasi dalam
membentuk dan mengelola hubungan interpersonal dan kelompok sosial. Dalam artian
manusia sering menerjemahkan dan mendefinisikan tindakannya baik dalam
interaksi dengan oranglain atau dengan dirinya sendiri. proses interaksi ini
melibatkan pemakaian simbol, bahasa , ketentuan adat istiadat agama dan
pandangan.
Teori interaksi simbolik memiliki
tiga topik utama. Pentingnya makna bagi perilaku manusia, pentingnya konsep
diri dan hubungan antara individu dan masyarakat. Kata Djarum identik dengan
rokok, sudah dari dulu disepakati bahwa Djarum adalah merk sebuah rokok. Contohnya
seperti ini ada dua pemuda yang sedang nongkrong di warung kopi, salah satu
pemuda membawa rokok dan menawarkan pada temannya “mas, mau rokok ? (sambil
memperlihatkan rokok djarum)” . Makna ini telah disepakati oleh individu dan
masyarakat. Sama seperti iklan Honda ya motor. Sebuah label akan melekat di ingatan
setiap individu yang secara terus menerus terpapar iklan tersebut. Kasus Kpai
vs Pb Djarum ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi bagi produk
tersebut, semua lini masa turut membahas produk tersebut, selain itu individu
yang konsen akan bahaya rokok juga turut bersuara. Ya karena kasus ini semua
individu bebas mengeluarkan pendapat. Dari pihak PB djarum juga tidak
menyepakati dengan kata eksploitasi anak, ketika pihak kubu satunya melontarkan
kata eksploitasi. “Saat seri pertama Audisi Bulu Tangkis PB Djarum di di
Bandung, 28-30 Juli lalu, Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitty
Hikmawatty, menyatakan, kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis Djarum Foundation
termasuk dalam bentuk eksploitasi anak secara terselubung. Sitty menyatakan,
kegiatan yang melibatkan anak-anak dan disponsori oleh industri rokok merupakan
termasuk bentuk eksploitasi anak secara terselubung.”.(Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan judul "Polemik PB
Djarum vs KPAI yang Berujung Stop Audisi...", https://nasional.kompas.com/read/2019/09/10/06234511/polemik-pb-djarum-vs-kpai-yang-berujung-stop-audisi?page=all.)
kata eksploitasi memberikan makna negatif bagi yang mendengar serta membacanyaa,
sehingga memunculkan respon negatif di
kalangan netizen yang pro PB Djarum.
Source : Google |
Kedua,.. yuk melihat dari sisi
masyarakat mengapa ada yang pro terhadap KPAI dan ada yng pro terhadap PB
Djarum begitu juga sebaliknya. Ranah ini masuk pada sisi afeksi individu, sisi
emosional dimana seseorang yang pro akan langkah KPAI karena melihat bahaya
rokok bagi generasi mendatang, secara tidak langsung ketika kaos yang digunakan
oleh atlit terdapat tulisan Djarum ya mau tidak mau saat itu juga atlit
tersebut mempromosikan produk tersebut. Media pemasaran atau media informasi
tidak terbatas pada media cetak juga loh. Salah satu alasan mengapa netizen
membela KPAI. Sekarang kita melihat dari kubu netezen yang pro PB djarum dan
berteriak dengan lantang save PB Djarum, langkah ini juga mengedepankan emosi. Bagi
sebagian masyarakat bulutangkis adalah olahraga kebanggaan Indonesia, dimana
salah satu perusahaan yang giat melakukan pembinaan atlit Bulutangkis adalah PB
Djarum, ketika perusaaah ini memutuskan untuk berhenti mengadakan audisi tahun
2020 maka pikiran masyarakat loh terus olahraga apa lagi yang akan menjadi
kebanggaan Indonesia. Netizen secara tidak langsung melakukan flashback atas
kemunduran beberapa perusahaan yang juga berhenti melakukan pembinaan olahraga.
Source : Google |
Ketiga.... apa ada solusi buat
masalah ini? Solusi yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa ada lagi hujat
menghujat antara kubu satu dengan kubu lainnya? Permasalahannya di emosi, yuk
netizen menempatkan nilai-nilai yang tepat atas permasalahan ini, melihat dari
segala sisi. Ga capek apa ya saling hujat menghujat di dalam group whatsapp, di
dalam timeline. Permasalahan ini menjadi berlarut-larut karena cara
menyampaikan pesan yang tidak pas, cara bertutur yang kurang tepat, sehingga
ada ketidaksinkronan, maksud hati baik tapi akhirnya diterima dengan pemaknaan
yang tidak tepat.
Komentar
Posting Komentar