Langsung ke konten utama

Taksi Online Politik (Antara Tumpangan, Kenyamanan dan Kepentingan)


Taksi Online Politik
(Antara Tumpangan, Kenyamanan dan Kepentingan)

Ngobrolin Politik yuks...

Credit By Google

Credit By Google
Tahun ini Indonesia memasuki tahun yang panas, panas karena politik. pembahasan mengenai politik mewarnai keseharian kita, mulai dari media cetak, elektronik bahkan media massa ramai memberitakan mengenai politik. bahkan media sosial pun juga menjadi wadah untuk pembahasan politik. time line akan ramai dengan akun-akun yang mendukung salah calon presiden, calon wakil presiden bahkan calon anggota legislatif, bahkan akun official salah satu kandidat calon partai politik. tahun politik ini seakan di sambut gembira oleh para pendukung capres dan cawapres yang maju dalam pertarungan 2019. Namun sungguh di sayangkan, media sosial berubah menjadi tempat pertarungan antara pendukung, pendukung kubu tertentu menjelekkan kubu lainnya, begitu pula kubu yang satu akan saling menyerang. Sangat jarang sekali akun di media sosial yang menampilkan pertarungan politik yang elegan.
 
Credit By Google
Merunut kebelakang, saling serang antara para pendukung calon tertentu dalam pertarungan politik di mulai pada saat pemilihan tahun 2014, dimana muncul istilah cebong dan kampret. Masih ingatkan kita dengan istilah itu? Lini massa ramai membahas itu, ramai memberikan label pada orang lain yang mendukung salah satu calon presiden dengan istilah dia cebong atau dia kampret. Hal ini berlanjut pula dengan pemilihan calon gubernur di Jakarta, pertarungan politik yang terjadi menyuguhkan pemandangan yang sungguh membuat miris, kata-kata kasar maupun kata-kata absurd yang di ucapkan oleh calon pemimpin menjadi salah satu bumbunya. Tak lupa di tahun itupun hoaks merajalela, berita bohong yang beredar menjadi bumbu penyedap politik. tahun ini pun masyarakat awam di pertontonkan dengan perang kata- kata di sosial media, dimana kata-kata itu di lontarkan oleh calon-calon yang bertarung di pemilu 2019. Istilah politik genderuwo, sontoloyo, tampang boyolali, tempe setipis atm dan lain sebagainya.
 
Credit By Google
Para calon pemimpin ini lupa, apa yang mereka katakan, apa yang mereka tunjukkan akan menajdi pedoman bagi pendukungnya. Tidak heran kalau di kehidupan nyata maupun kehidupan di media sosial terjadi perang antara pendukung dua kubu. Artikel ini tidak berfokus pada pertarungan antara dua kubu, tapi artikel ini mencoba memberikan gambaran mengenai politik yang baik.
Seminggu ini jagad media heboh dengan kasus pembunuhan yang terjadi karena perbedaan pilihan politik. sumber dari Kompas.com mengatakan bahwa awal mula duel ini terjadi karena perdebatan di kolom komentar facebook, dimana antara korban dan pelaku saling menantang karena perbedaan politik. https://regional.kompas.com/read/2018/11/24/14435091/berawal-dari-status-soal-pilpres-di-facebook-2-pria-terlibat-duel-1-orang. berita ini membuat kita sadar bahwa ada yang kurang pas dalam proses berpolitik yang saat ini terjadi. Selama ini perdebatan perbedaan politik yang terjadi di media sosial paling banter saling unfollow, memutuskan pertemanan tidak sampai terjadi pembunuhan. Beberapa teman saya menceritakan bahwa persahabatannya menajdi terputus karena perbedaan politik, padahal persahabatan itu di bangun dan di jalin sejak masa sekolah putih merah dulu.

Satu pertanyaan simple dari kami, seberharga itukah politik, sampai nyawapun jadi pertaruhannya?
Dan pertanyaan simple lainnya, seberharga itukah politik hingga pertemanan menjadi rusak karena berbeda pilihan ?

Credit By Google
Apa politik seburuk itukah? Apa politik itu sangat negatif? Padahal kebebasan berpolitik sudah di atur oleh pemerintahan. Pemerintah telah mengatur kebebasan berpolitik bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan pasal- pasal yang tertuang di Undang-undang dasar Negara Indonesia. Berikut pemaparannya hanya sebagian yaak,.

Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menentukan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.” Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menentukan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Kemudian, Pasal 28D ayat (3) menentukan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.”

Pada tingkat undang-undang, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia mengatur hak pilih dalam Pasal 43 yang menentukan bahwa:
“Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Setelah membaca aturan-aturan mengenai politik, pernahkah, kita bertanya-tanya kenapa Negara melindungi kebebasan berpolitik warganya? Kenapa pemerintah memasukkan pasal kebebasan politik dalam Undang-undang?
Credit By Google

Menurut pendapat kami, warga negara bebas berpolitik untuk suatu tujuan kebaikan, dimana tujuan kebaikan itu akan tersalurkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah. Dasar dari terbitnya undang-undang kebabasan dalam berpolitik berpijak pada hak asasi manusia, ketika kegiatan politik dibatasi sama saja dengan melanggar hak asasi manusia.
Kembali merunut kebelakang ya, kami mengajak pembaca untuk flashback. Tahun berapa toh Indonesia benar-benar mengenal politik?  tahun berapa masyarakat Indonesia mengenal pemilihan umum yang benar-benar memilih? Setelah Reformasi masyarakat Indonesia benar-benar terjun dalam proses politik. setelah berpuluh-puluh tahun terkekang akhirnya bebas, inilah yang membuat proses berpolitik masyarakat masih belum matang.  Idealnya masyarakat Indonesia di beri pendidikan politik, memberikan pemahaman, penjelasan mengenai politik yang baik secara terus menerus, hingga masyarakat benar- benar paham dan mengerti. Aristoteles mengatakan politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Yaaa, politik merupakan sebuah usaha untuk kebaikan bersama. Politik kebaikan, gemah ripah loh jinawi. Politik yang kita lihat saat ini kebanyakanya mempertontonkan politik yang buruk, saling serang antara dua kubu ketambahan bumbu hoaks yang menyerang kedua kubu.
 
Credit By Google
Kasus pertengkaran karena perbedaan politik menjadi fenomena yang terus berkembang saat ini. Individu yang bertengkar karena perbedaan politik merupakan individu yang tidak mengenal tatanan politik. tatanan politik itu sudah di atur dalam undang-undang, dalam pasal-pasal dimana aturan itu saling berkaitan satu sama lain, ketika individu memahami aturan tersebut konflik dan benturan dapat di hindari. Pertengkaran karena perbedaan politik ini memakai pendekatan emosi dalam melihat politik.
 
Credit By Google
Mencermati fenomena politik yang berkembang saat ini, di perlukan pendidikan politik bagi masyarakat. Menurut kami partai politik sebagai kendaraan politik harus memberikan pendidikan politik pada masyarakat, memberikan pemahaman mengenai politik yang baik. Sebenarnya saat ini pendidikan politik sudah masuk dalam kurikulum pendidikan melalui pelajaran mengenai pancasila, mengenai kenegaraan namun pendidikan ini belum benar-benar dipahami oleh masyarakat Indonesia.
Politik yang baik adalah politik yang sesuai dengan aturan yang sudah di atur oleh negara, politik memiliki tujuan kebaikan.  Kembali berfokus pada pengertian politik Menurut Adrian Leftwich politics is at the heart of all collective social activity, formal and informal, public and private, in all human group, intitution and societies. Politik yang baik adalah saat dua kubu yang bertarung di kancah perpolitikan berfokus pada kebaikan dan rencana program kedepan yang matang, bukan malah melemparkan kritikan pada kubu berlawanan. Maraknya debat antara para elit politik saat ini memberikan gambaran bahwa elit politik hanya berfokus pada proses menang-menangan, karena memiliki pendidikan politik yang masih rendah.
 
Credit By Google
Isjwara menjelaskan politik sebagai perjuangan untuk memperoleh kekuasaan / eknik menjalankan kekuasaan, mengenai masalah pelaksaan dan kontrol kekuasaan, pembentukan dan penggunaan kekuasaan. Pemahaman masyarakat mengenai politik sebagai perjuangan untuk memperoleh kekuasaan tidak dipahami secara baik, sekarang ini masyarakat memiliki sikap asal bukan siy A yang maju maka saya akan mendukung si B. Hal ini karena masyarakat kecewa janji kampanye si A tidak semua terwujud. Menurut Analisa kami, janji politik di ucapkan agar memuluskan sebuah pencalonan seseorang itu sangat lumrah, janji politik yang di ucapkan oleh ahli politik akan dapat mengukur sejauhmana janji politik itu bisa menjadi nyata. Menurut kami pemahaman bahwa mencapai sebuah kekuasaan dengan strategi-strategi menggunakan janji kampanye merupakan hal lumrah, sebagai masyarakat kita harusnya cermat dalam melihat janji kampanye tersebut, apa janji yang memang dapat di realisasikan atau hanya janji manis gombalan belaka.

Politik ibarat taksi online yang pada kemunculannya mengalami pro dan kontra karena masyarakat banyak yang belum  mengenal dan memahaminya, dibutuhkan proses untuk pemahaman itu. kami pun optimis masyarakat akan semakin bijak melihat politik saat para elit partai berproses dengan politik kebaikan, politik yang kembali pada ideologi Bangsa Indonesia, Ideologi Pancasila, politik yang sesuai dengan undang-undang yag telah di buat. 

Credit By Google



Jadilah masyarakat yang kritis dalam melihat suatu hal.
Masyarakat Indonesia membutuhkan pendidikan politik, bukan hanya pendidikan politik praktis.
Politik yang baik adalah politik yang gemah ripah loh jinawi.
Nyawa kita sangat berharga, tidak dapat dibandingkan dengan politik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Berteman dengan stress? wajar ga siy?

  Stress ? wajar ga siy? Buka tiktok eh fypnya tentang stress, butuh healing... dan generasi Z sering mendapat klaim mudah kena mental, mudah stress dan cap lainnya... nah artikel kali ini akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul ketika membahas tentang stress. Pertanyaan pertama... Stress itu normal ga siy? .. tentu saja normal.. semua orang pasti memiliki stress dan bahkan mungkin saat membaca tulisan ini teman- teman sjawabannyaedang stress.. karena stress merupakan kondisi individu yang mengalami  ketidakseimbangan antara harapan dan juga kenyataan dan juga stress bisa berarti sebagai reaksi individu dari perubahan dan juga tekanan yang dialami.  Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, Stress tidak wajar saat terlalu berat, dan durasinya lama.  Pertanyaan kedua,.. Apa saja pemicu stress?  ... Trigger tiap orang terhadap stress berbeda-beda namun yang pasti saat individu mengalami tekanan, mengalami ketidaknyamanan karena per...

Rekayasa sosial bukan hipnotis (3)

   Manipulasi individu memiliki kemiripan dengan rekayasa sosial, bahkan mungkin dapat dikatakan perbedaannya setipis tisu dibagi dua.  Bedanya dimana? hanya pada kegiatan manipulasinya, dimana rekayasa sosial memiliki tujuan memanipulasi individu agar dapat membagikan informasi yang seharusnya tidak dibagikan, mengunduh perangkat lunak yang tidak dipercaya ataupun juga mengklik situs website yang tidak seharusnya di klik.  Umumnya rekayasa sosial untuk mendapatkan informasi penting terkait data pribadi ataupun nomer rekening dan memiliki fokus pada cuan.  Rekayasa sosial umumnya menggunakan taktik psikologis dengan menimbulkan rasa takut pada target. Misalnya saja pemberitahuan dari orang tidak dikenal mengenai kartu kredit anda sudah jatuh tempo, jika tidak dibayar segera akan ada sanksi. Selain itu juga, rekayasa sosial memanfaatkan sisi baik dari target yaitu dengan tindakan butuh bantuan dari target sehingga target akan mememnuhi kebutuhan pelaku. Misalnya ...