Langsung ke konten utama

Jangan Mudah Menjudge ANSOS (Anti Sosial)


credit by google

Anti sosial? hmm.... obrolan kali ini agak berat hihihi. yuks langsung simak tulisan kali ini...

"Anti sosial deh kamu, dia loh ansos banget ga mau gabung dengan kita". Terkadang dengan mudahnya kata itu di ucapkan untuk teman kita yang tidak suka nongkrong atau jalan bareng. 
Ketika menjumpai teman yang tidak mau bergaul dengan mudahnya kita melabeli mereka anti sosial. Apa anti sosial itu individu yang sering sendiri? tidak mau menyapa individu lain, bahkan cenderung cuek dengan lingkungan sekitar? Berbagai macam pertanyaan tentang antisosial, Terlebih sekarang ini kata “anti sosial” sering dijumpai pada tulisan-tulisan yang berbau teroris. 

Apa siy anti sosial itu? pertanyaan ini mungkin jadi pertanyaan saat mendengar ciri-ciri dari pelaku terror bom yang belakangan ini marak terjadi di negeri kita. beberapa bulan yang lalu kota Surabaya berduka dengan banyaknya aksi bom bunuh diri. Pelaku bom bunuh diri di kota Surabaya di identifikasikan sebagai keluarga yang dikenal anti sosial. pelaku bom bunuh diri di sidoarjopun juga seperti itu, bahkan terduga istri teroris yang di tangkap di kota malang memiliki cara yang unik untuk berbelanja “mlinjo” atau belanja sayur. Menurut pengamatan tetangga, saat membeli “mlinjo” istri dari terduga teroris memanggil penjual mlinjo nya k depan pintu, tanpa memperlihatkan dirinya. 

Kasus peledakan bom yang terbaru di Bangil pun berita yang beredar pelaku dan keluarga terkenal tertutup dan jarang bersosialisasi. Apa perilaku terduga teroris itu dapat dikatakan sebagai anti sosial? apa anti sosial itu orang yang cuek pada lingkungan. Apa definisi anti sosial itu sesimple itu? 

Menurut pendapat ahli Nixon dkk (2003) perilaku anti sosial di bentuk oleh konteks, lokasi, toleransi masyarakat dan kualitas harapan hidup individu. Menurut Widiger dan Corbitt (1995) anti sosial adalah individu yang cenderung melakukan tindakan yang tidak mematuhi norma sosial, melakukan tindakan yang bagi kebanyakan orang tidak dapat diterima serta cenderung memiliki riwayat melakukan pelanggaran hak-hak orang lain. Hal senada juga di katakana oleh Hare (1993) perilaku anti sosial dapat di katakana sebagai predator sosial yang dapat memanipulasi, menerjang apa saja dengan kejam dalam menjalani kehidupannya, mereka tidak memiliki hati nurani dan empati, mereka dengan semena-mena mengambil apa saja yang mereka inginkan dan melakukan apa saja yang mereka senangi, melanggar norma dan ekspektasi sosial tanpa secuilpun rasa bersalah atau penyesalan. 

Banyaknya pemberitaan mengenai terror bom yang terjadi di Indonesia dapat kita jumpai di lini masa, tentu saja dengan berbagai macam komentar dari para netizen. Hal yang menarik, saat netizen berasumsi bahwa pelaku terror sebagai seorang psikopat. Apa pelaku terror bisa dikatakan sebagai seorang psikopat? Pemberian label psikopat tidak mudah di mudah di berikan pada individu, terlebih dahulu kita harus tau apa itu psikopat. Menurut Hare dan Neumann (2009) Psikopat biasa dikatakan sebagai gangguan kepribadian yang di definisikan sebagai sekumpulan sifat interpersonal, emosional, gaya hidup dan sifat serta perilaku antisosial, termasuk harga diri yang berlebih, egosentris, penuh tipuan, emosi dangkal, kurang empati dan penyesalan tidak bertanggungjawab, impulsive dan cenderung melanggar norma sosial . hal berbeda dikemukan oleh Cooke dan Michie (2001) psikopat lebih berfokus pada ciri-ciri kepribadian seperti rangkaian aspek interpersonal, afektif dan gaya hidup tanpa mengacu pada perilaku anti sosial. 

credit by google


Menurut kriteria Diagnostic and Statistical Manual of mental Health Disorder – Fourth Edition-Text Tervision (DSM-IV-TR) anti sosial dan psikopat memiliki perbedaan penting, dimana gangguan kepribadian anti sosial hampir seluruhnya difokuskan pada perilaku yang dapat di observasi, misalnya pelanggaran atau perialku anti sosial yang berulang, sedangkan psikopat lebih difokuskan pada ciri kepribadian, misalnya kurang penyesalan, sering berperilaku manipulative. Secara umum individu yang memiliki gangguan kepribadian anti sosial belum tentu seorang psikopat, namun sebagaian besar psikopat memenuhi kriteria diagnostic gangguan kepribadian antisosial (Hare dan Neumann,2009).

Berdasarkan pendapat pakar-pakar ahli di atas mengenai definisi perilaku antisosial, definisi psikopat, tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Apa teroris merupakan individu yang anti sosial, apa teroris adalah individu yang psikopat. hal ini kembali pada pemikiran netizen. Satu hal yang perlu di ingat, jangan mudah memberikan label psikopat atau antisosial pada seseorang yang kita jumpai, karena gangguan kepribadian antisosial maupun psikopat tidak semudah  pengertian individu yang jarang keluar rumah.


Semangat Menulis, Semangat Berbagi.....








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Berteman dengan stress? wajar ga siy?

  Stress ? wajar ga siy? Buka tiktok eh fypnya tentang stress, butuh healing... dan generasi Z sering mendapat klaim mudah kena mental, mudah stress dan cap lainnya... nah artikel kali ini akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul ketika membahas tentang stress. Pertanyaan pertama... Stress itu normal ga siy? .. tentu saja normal.. semua orang pasti memiliki stress dan bahkan mungkin saat membaca tulisan ini teman- teman sjawabannyaedang stress.. karena stress merupakan kondisi individu yang mengalami  ketidakseimbangan antara harapan dan juga kenyataan dan juga stress bisa berarti sebagai reaksi individu dari perubahan dan juga tekanan yang dialami.  Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, Stress tidak wajar saat terlalu berat, dan durasinya lama.  Pertanyaan kedua,.. Apa saja pemicu stress?  ... Trigger tiap orang terhadap stress berbeda-beda namun yang pasti saat individu mengalami tekanan, mengalami ketidaknyamanan karena per...

Rekayasa sosial bukan hipnotis (3)

   Manipulasi individu memiliki kemiripan dengan rekayasa sosial, bahkan mungkin dapat dikatakan perbedaannya setipis tisu dibagi dua.  Bedanya dimana? hanya pada kegiatan manipulasinya, dimana rekayasa sosial memiliki tujuan memanipulasi individu agar dapat membagikan informasi yang seharusnya tidak dibagikan, mengunduh perangkat lunak yang tidak dipercaya ataupun juga mengklik situs website yang tidak seharusnya di klik.  Umumnya rekayasa sosial untuk mendapatkan informasi penting terkait data pribadi ataupun nomer rekening dan memiliki fokus pada cuan.  Rekayasa sosial umumnya menggunakan taktik psikologis dengan menimbulkan rasa takut pada target. Misalnya saja pemberitahuan dari orang tidak dikenal mengenai kartu kredit anda sudah jatuh tempo, jika tidak dibayar segera akan ada sanksi. Selain itu juga, rekayasa sosial memanfaatkan sisi baik dari target yaitu dengan tindakan butuh bantuan dari target sehingga target akan mememnuhi kebutuhan pelaku. Misalnya ...