credit by google |
Gadget,... Semua juga mengenal
gadget. Berbagai jenis gadget dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
laptop, handphone tablet merupakan alat yang tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan kita. Ya kita di jajah gadget, ketinggalan handphone, biasanya kita rela
untuk putar badan untuk mengambilnya. Semua kalangan menggunakan gadget, baik
anak, remaja dan orang dewasa.
Saya ingin bercerita, dahuku
kala saat pertama lulus kuliah, saya sempat menjadi pengajar guru PAUD dan TK
di salah satu kabupaten, mereka adalah guru yang sedang menempuh pendidikan.
Saya di beri kesempatan selama satu tahun untuk belajar bersama mereka. Diskusi
problem anak kami bahas satu persatu, mulai dari anak yang manja hingga
permasalahan teknologi. Saya penganut paham anak kecil sebaiknya tidak mengenal
gadget. Ya waktu itu saya selalu mensosialisasikan paham itu, tentu saja saya
mempunyai berbagai alasan penunjang, namun ternyata teman diskusi saya selalu
berkata, "nggeh mbak, guru melarang membawa gadget di sekolah, lah di rumah
anak-anak itu dimanjakan oleh keluarganya dengan gadget, supaya anak mau duduk
dengan tenang anak akan d beri gadget, di nyalakan tv".
Saya tetap berkilah sebaiknya
ajak orangtua duduk bersama, menceritaksn dampak buruk gadget, kekekuhan ini
berlangsung sampai setahun, dengan berbagai alasan yang masuk akal, anak teman
ssya mengalami gangguan penglihatan padahal usianya baru 6 tahun. Saya
menjumpai anak yang tidak bisa bersosialisasi dzn masih banyak lagi
kejadian-kejadian penunjang untuk mendukung itu.
Perkembangan teknologi dan beredarnya
gadget di masyarakat tidak dapat di bendung, semua kalangan dengan mudah
mendapatkannya. Setelah merenung berkutat dengan kenyataan saya pun harus
merubah pemikiran ini, kalau tidak berubah saya akan membentur tembok yang
keras, saya hancur atau saya hilang (hihihi dua pilhan yang sama) Saya berkawan
dengan gadget, pemikiran itu terus saya gaungkan dalam benak saya, biarkan
gadget menjadi sahabat mereka, gadget bisa membantu, gadget bisa memberi dampak
positif. Kegagalan gadget, kesalahan gadget karena penggunanya yang belum paham
akan dampak negatifnya.
Anak kecil yang menggunakan
gadget bisa belajar bahasa Inggris dari aplikasi game, belajar warna dan
belajar yang lainnya tentu saja dengan pengawasan orangtua. Kemarin tepatnya
tgl 4 juli 2018, saya berkesempatan
untuk berbincang dengan mister Ricky seorang guru profesional, guru yang sangat
totalitas dalam mendidik anak, beliau selalu berkata sebagai teman bermain anak
bukan guru. Mr. Ricky bercerita semua anak unik, keunikan anak ini bisa di
tumbuh kembangkan melalui gadget. Ya intinya gadget bisa menjadi teman bermain
anak.
Mr. Ricky in action |
salah satu murid beliau sangat
menggemari mobil, sebagai guru beliau juga belajar tentang mobil sampai pada
suatu waktu si anak ini mendapat tugas sains dan si anak melakukan penelitian
mengenai tingkat kelelahan mengemudi dengan jarak tempuh surabaya jakarta,
(sudah mulai takjubkan) nah ini lebih takjub karena si anak belum mampu
menyetir dia mencari cara dengan bermain game pada gadget selama dua jam, dan
mencatat semua hal yang tejadi selama bermain game, kemudian dia melaporkannya.
(wow banget kan) ini masih salah satu contoh, ada lagi contoh berikutnya,
seorang anak bisa mempraktekkan bahasa isyarat hanya dengan mengakses aplikasi
bahasa isyarat melalui handphone bapaknya.
Berkawanlah dengan gadget, ya
tentu saja hal ini harus di dukung oleh pengawasan orangtua, orangtua harus
terus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ada jarak pada anak, seperti
aplikasi tik tok, yeah sekarang zaman joged-joged ya orangtuan harus tau
aplikasi itu, bila perlu ikut bermain bersama anak. Sebagai orang dewasa jangan
malu untuk belajar bersama anak. Oia tentu saja kalo bersama anak, berkumpul
bersama keluarga gadgetnya di simpan dulu ya, jalin relasi dengan kehangatan,
relasi nyata bukan semu. Relasi yang bercakap-cakap dengan ganyeng, hangat,
bercanda suka ria, bersama. Memori di masa kanak-kanak akan selalu terbawa
hingga dewasa nanti, kejadian di masa kanak-kanak menjadi latar belakang masa
depan anak.
Semangat menulis, semangat
berbagi…
Big thanks, matur nuwun sanget
buat Mbak Titin yang memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti workshop
yang sangat menginspirasi. Bukti relasi itu sangat penting.
Terima kasih kepada FKIP Prodi
PGSD UK Petra, yang mengadakan acara ini dengan sangat baik, ssst yang jadi
pelaksana mahasiswa yang hanya berjumlah 16 orang, keren kan mereka membagi
tugas masing-masing, nah workshop ini di rangkai dengan pameran karya
mahasiswa. Ciamik pokoknya.
Peserta Workshop "Fun Learning with Creativity" |
Komentar
Posting Komentar