Hari raya telah lewat namun
euforianya masih terasa. Satu hal yang identik dengan hari raya adalah saling
mengucapkan minta maaf. Sanak keluarga yang bekerja di daerah lain
berbondong-bondong pulang ke daerah asal untuk berinteraksi dengan keluarga dan
kerabat. Saling mengunjungi rumah tetangga, saling berjabat tangan dan ngobrol
ala kadarnya. Tahun lalu tradisi itu masih identik saya temui, setelah shalat
id, tetangga berbondong-bondong datang kerumah-rumah untuk silahturahmi
namun lebaran tahu ini berbeda. Sapaan
hangat pelukan hangat antar tetangga tersebut telah berganti dengan kiriman
pesan teks, tradisi berkirim makanan perlahan hilang, berjalan kaki mengunjungi tetanggapun telah hilang, orangtua yang selalu mengajak telah menjadi sepuh, dan yang muda sulit meneruskan tradisi itu.
Perkembangan teknologi telah
membuat pergeseran-pergeseran dalam interaksi dan komunikasi sehari-hari,
termasuk perubahan dalam menyambut hari raya. Ketika jaman belum mengenal
aplikasi jejaring sosial, masih teringat hiruk pikuk keluarga
berbondong-bondong mendatangi rumah keluarga, masih teringat jelas suasana
selepas shalat id, sungkeman lalu menelpon sanak keluarga yang jauh, tradisi
mengucapkan selamat secara lisan berganti dengan menuliskan pesan singkat, atau
bahkan hanya menyalin dan menempelkan pesan tersebut lalu mengirimnya.
Saat hari raya tiba banyak status cerita yang berseliweran di beranda
sosial media, seseorang yang dengan euforianya mempersiapkan segala sesuatu
pernak pernik lebaran, kue lebaran, Bahkan sampai mengganti taplak meja untuk
menyambut tamu yang datang, namun ternyata tamu yang diharapkan berkunjung
kerumah telah terganti dengan mengirim pesan berupa foto keluarga dan di tulisi
selamat hari raya idul fitri dan minta maaf lalu dikirim melalui aplikasi.
Ada tradisi yang hilang,ada
tradisi yang semakin eksis. Setiap momen cekrek lalu unggah di media sosial
termasuk salah satu tradisi yang semakin hits. Ini semua terjadi karena
teknologi yang terus berkembang pesat. Statment ini sesuai dengan teori determinasi
teknologi dari Marshall McLuhan. Menurut McLuhan perubahan dalam komunikasi
akan membentuk keberadaan manusia itu sendiri. McLuhan beranggapan budaya
terbentuk dari cara berkomunikasi, sadar maupun tidak sadar teknologi
mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku manusia itu sendiri.
Teknologi komunikasi di
ciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, namun secara tidak di sadari
terjadi pergeseran nilai, cara berinteraksi dan berkomunikasi masyarakat.
Seperti halnya cerita di atas, sapaan hangat, tergantikan dengan pesan teks.
Artikel ini tidak bermaksud
nyinyir, hanya berbagi pendapat versi kami tentunya.
Selamat datang dunia cyber,
selamat datang dunia pesan
teks.
Mau tidak mau kita harus terus
berkembang agar tidak hilang.
Semoga kita bisa memadukan budaya
sapaan hangat dengan perkembangan teknologi.
teknologi mendekatkan yang jauh tentu saja yang dekat tetap menjadi dekat.
Semangat menulis, semangat
berbagi.
Komentar
Posting Komentar