Langsung ke konten utama

Mengapa media sosial?



(sumber Ilustrasi gambar :Google)
Mengapa media sosial ? pertanyaan yang umum kita jumpai, kok medsos lebih eksis daripada tv atau radio saat ini?
menurut kami..... 
yuks simak analisa kami dalam artikel ini....
Media sosial memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media lainnya.Karena media sosial lebih dapat berinteraksi secara langsung dengan mendapatkan feedback secara cepat. Perkembangan teknologi juga memberikan dampak dari semakin menjamurnya pengguna media sosial. Semua kalangan baik tua maupun muda mengakses media sosial sebagai sarana mendapatkan informasi maupun hiburan. Media sosial juga menyajikan berbagai macam platform sebagai pendukung aplikasinya.
Namun, sebelum membahas lebih lanjut keunggulan dari media sosial, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu klasifikasi dari media sosial.

Kaplan dan Haenlein (dalam Suryani,2017)  membagi enam jenis media sosial berdasarkan dari ciri-ciri penggunanya yaitu sebagai berikut : 
1. Proyek kolaborasi website,dimana penggunanya memiliki izin untuk mengubah,menambah atau membuang konten dalam website
2.blog dan microblog merupaka  situs media sosial yang memberikan kebebasan penggunanya untuk mengungkapkan suatu hal seperti perasaan, pengalaman, pernyataan dan kritikan.
3. Konten atau isi dimans pengguna media sosial dapat membagikan konten multimedia.
4. Jejaring sosial merupakan media sosial yang terkoneksi dengan cara pengguna dapat membuat koneksi antar pengguna dengan menampilkan informasi yang bersifat pribadi, kelompok maupun sosial.
5.virtual game world yaitu media yang memberikan kemudahan  untuk berinteraksi dengan sesama pengguna melalui aplikasi 3D  yang berwujud avatar sesuai dengan keinginan.
6.virtual sosial world,merupakan media sosial aplikasi yang berwujud dunia virtual,dimana aplikasi ini memberikan kesempatan pada penggunanya berada dan hidup serta berinteraksi di dunia virtual.

Survei APJII 2017 menunjukkan tiga konten media sosial yang cukup hits d Indonesia...
Facebook, instagram dan youtube. Namun terjadi pergeseran pada januari 2018 APJII merilis hasil survei dimana youtube merupakan media sosial yang paling sering di akses oleh pengguna internet di INdonesia, kedua facebook ketiga media sosial dari segi kegunaan mengirim pesan whatsapp dan keempat media sosial instagram.

(survei APJII 2017)



(survei APJII 2018)

Berdasarkan hasil survei APJII, kami akan mengklasifikasikan platform 4 media sosial yang paling sering di akses oleh pengguna di Indonesia sesuai pengertian dari Kaplan dan Hainlein. Youtube dan Instagram merupakan media sosial dengan ciri kegunaan dari konten atau is, dimana pengguna media sosial ini dapat membagikan konten multimedia, berisi ebook, video, foto. Media sosial facebook dan whatsapp, termasuk sebagai jejaring sosial yaitu dimana pengguna memperoleh izin untuk terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok maupun sosial.
Mengapa media sosial ?

Sebelum menulis artikel ini kami mengadakan diskusi dengan pengguna media sosial dengan narasumber dengan kategori remaja akhir. Diskusi dilakukan melalui group whatsapp (kalau mau menganalisis mengenai sebuah masalah, sebaiknya berkecimpung langsung hehehe) lanjut fokusnya yak, diskusi kami lakukan dengan memberi pertanyaan
  1. Apa yang terlintas ketika membaca kata facebook?
  2. Apa yang terlintas ketika membaca kata intstagram ?
  3. Apa yang terlintas ketika membaca kata youtube?
Tiga pertanyaan pembuka yang membuat diskusi berjalan dengan seru. Berbagai jawaban diberikan namun kami akan merangkumnya
Facebook : identic dengan status, foto, info, hoax, isu SARA, zona sebar konten atau berbagi
Instagram : identic dengan foto, pencitraan , status, cari like,
Youtube : identic dengan penghasil uang, video, lagu,
Setelah mendapat jawaban dari tiga pertanyaan itu, kami mengajukan pertanyaan lagi apa yang identic dengan tiga sosial media tersebut? Jawaban dari diskusi mengarah pada “sama-sama cari like”
Pertanyaan selanjutnya kalian liat pergeseran pengguna sosial media di Indonesia, tahun lalu whatsapp tidak masuk tiga besar loh, tahun ini masuk tiga besar, menurut kalian apa penyebabnya?
“whatsapp mengalami peningkatan urutan karena popularitas dikalangan penggunanya dan berbagai perkembangan aplikasi yang terus terjadi, bersahabat dengan kuota,aksesnya lebih mudah hanya dengan menggunakan nomer pribadi, pengguna whatsapp dari berbagai kalangan”
Kok facebook masih eksis yak?
Facebook masih eksis karena beberapa kalangan masih menggunakan, misalnya untuk mengakses group lalu lintas, info loker, info dagang, facebook terus berinovasi.
Apa perbedaan dari sosial media fb, ig, wa, aplikasinya semua sama loh?
“tiga sosmed memiliki aplikasi yang mirip, ig ada live story, juga ada di fb, yang membedakannya dari segi karakteristik penggunanya, kan pengguna cenderung mager untuk menggunakan di aplikasi lain yang memiliki aplikasi yang sama, misalnya live story awalnya duluan dimiliki oleh IG maka pengguna cenderung menggunakan di IG daripada di sosmed lainnya”

 dari jawaban-jawaban yang kami terima, dapat di liat media sosial merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan kehidupan saat ini, dimana media sosial dapat menjadi wadah untuk menunjukkan diri, menjadi ladang pengasil keuangan atau menjadi tempat berbuat sesuatu yang tidak baik. semua dapat kita jumpai di media sosial. akan baik buruknya media sosial ada di tangan kita. hidup ini adalah pilihan.

(ilustrasi gambar : google)


 akhir kata, sekarang adalah jaman milenial, meminjam istilah dari Bapak Rhenald Kasali saat ini kita berada di peradapan Uber, berada di jaman real time dimana tidak ada pembagian waktu sehari 24 jam, sosial media menjadi lebih dikenal oleh masyarakat karena perkembangan teknologi. waktu ada di tangan kita. siap kah kita dengan perubahan, mau tidak mau kita harus berubah karena perubahan adalah kepastian atau kita tergerus dan hilang.

Nah penjabarannya di atas apa sudah menjawab pertanyaan “mengapa media sosial?” kalo belum mendapat jawaban yang pas, bisa diskusi dengan kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Berteman dengan stress? wajar ga siy?

  Stress ? wajar ga siy? Buka tiktok eh fypnya tentang stress, butuh healing... dan generasi Z sering mendapat klaim mudah kena mental, mudah stress dan cap lainnya... nah artikel kali ini akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul ketika membahas tentang stress. Pertanyaan pertama... Stress itu normal ga siy? .. tentu saja normal.. semua orang pasti memiliki stress dan bahkan mungkin saat membaca tulisan ini teman- teman sjawabannyaedang stress.. karena stress merupakan kondisi individu yang mengalami  ketidakseimbangan antara harapan dan juga kenyataan dan juga stress bisa berarti sebagai reaksi individu dari perubahan dan juga tekanan yang dialami.  Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, Stress tidak wajar saat terlalu berat, dan durasinya lama.  Pertanyaan kedua,.. Apa saja pemicu stress?  ... Trigger tiap orang terhadap stress berbeda-beda namun yang pasti saat individu mengalami tekanan, mengalami ketidaknyamanan karena per...

Rekayasa sosial bukan hipnotis (3)

   Manipulasi individu memiliki kemiripan dengan rekayasa sosial, bahkan mungkin dapat dikatakan perbedaannya setipis tisu dibagi dua.  Bedanya dimana? hanya pada kegiatan manipulasinya, dimana rekayasa sosial memiliki tujuan memanipulasi individu agar dapat membagikan informasi yang seharusnya tidak dibagikan, mengunduh perangkat lunak yang tidak dipercaya ataupun juga mengklik situs website yang tidak seharusnya di klik.  Umumnya rekayasa sosial untuk mendapatkan informasi penting terkait data pribadi ataupun nomer rekening dan memiliki fokus pada cuan.  Rekayasa sosial umumnya menggunakan taktik psikologis dengan menimbulkan rasa takut pada target. Misalnya saja pemberitahuan dari orang tidak dikenal mengenai kartu kredit anda sudah jatuh tempo, jika tidak dibayar segera akan ada sanksi. Selain itu juga, rekayasa sosial memanfaatkan sisi baik dari target yaitu dengan tindakan butuh bantuan dari target sehingga target akan mememnuhi kebutuhan pelaku. Misalnya ...